Minggu, 30 Oktober 2011

POWERPOINT

SEBAGAI MEDIA

DALAM PROSES BELAJAR DAN MENGAJAR



FERY SULISTYO

NPM : 09.11.108.170207.000694

Semester : V

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA


BAB I

PENDAHULUAN

Telah menjadi pengetahuan umum bahwa penggunaan media merupakan salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media dipandang penting oleh karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab guru.

Sejalan dengan itu, meluasnya kemajuan bidang komunikasi dan teknologi serta tingginya dinamika dalam dunia pendidikan semakin meluas pula tuntutan dan peluang penggunaan media yang lebih maju dan bervariasi di dalam proses pembelajaran. Terutama, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi terhadap berbagai masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media. Teknologi kumputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan dan mengolah audio-visual sehingga pembuatan media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dilakukan.

Microsoft mengembangakan salah satu program (software) yang dapat digunakan sebagai perangkat untuk mempresentasikan materi kepada audiens, termasuk di dalam proses pembelajaran di sekolah, yakni Microsoft Power Point. Program ini selain untuk presentasi, juga menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan mengimput file audio maupun visual. Keterbatasannya di dalam berkreasi dan mengolah audio-visual dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan dengan program-program lain. Hasil kreasi dan olahan dari program lain kemudian diinput ke dalam program ini untuk diolah dan dipresentasikan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang Microsoft PowerPoint

1. Pengertian

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix.

Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007.

2. Sejarah.

Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint. Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran. Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition).

B. Media Pembelajaran

Media menurut pengertian kamus adalah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb). Jika media itu digunakan di dalam proses pembelajaran disebut “media pembelajaran”. Hingga saat ini, istilah media pembelajaran telah banyak diartikan oleh pakar pendidikan menurut cara dan sudut pandangnya masing-masing. Pengertian yang paling umum di antaranya dikemukakan oleh E. De Corte, yaitu “Suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional”, (Winkel, 1989: 187).

Oemar Hamalik (1982: 23) dengan menggunakan istilah media pendidikan mengartikannya sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses pendidikan di sekolah. Pengertian ini secara eksplisit menyatakan bahwa peran media dalam proses pembelajaran membawa pengaruh terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Kemudian, positif-tidaknya pengaruh media tersebut lanjut Winkel bergantung pada kesesuaian media yang dipilih dengan tujuan instruksional khusus, materi pelajaran, prosedur didaktik, serta sifat dan kecenderungan peserta didik, (Winkel, 1989: 189).

Berdasarkan wujudnya, media dapat dibedakan atas media audiotif, media visual, dan media audio-visual. Media audiotif yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar berupa suara atau bunyi semata, pencerapannya hanya melalui indera dengar. Media visual yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya hanya melalui indera lihat. Media audio-visual yaitu segala jenis alat bantu atau sumber belajar yang selain berupa suara atau bunyi juga berupa benda atau objek kasat mata, pencerapannya di samping melalui indera dengar juga melalui indera lihat.

Di samping pembedaan di atas, Anderson juga mengelompokkan media sebagai berikut ini:

1. Audio

pita audio (rol atau kaset)piringan audio(rekaman siaran)

2. Cetak

• buku teks terprogram

• buku pegangan/manual

• buku tugas

3. Audio – Cetak

• buku latihan dilengkapi kaset

• gambar/poster (dilengkapi audio)

4. Proyek Visual Diam

• film bingkai (slide)

• film rangkai (berisi pesan verbal)

5. Proyek Visual Diam dengan Audio

• film bingkai (slide) suara

• film rangkai suara

6. Visual Gerak

• film bisu dengan judul (caption)

7. Visual Gerak dengan Audio

• film suara

• video/vcd/dvd

8. Benda

• benda nyata

• model tiruan (mock up)

9. Komputer

• media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional

(http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/)

C. PowerPoint Sebagai Media Pembelajaran

Presentasi adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja profesional saat ini. Bagi guru, presentasi dengan menggunakan Power point dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat mengkomunikasikan dengan baik materinya. Adapaun hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan untuk membuat media presentasi dengan Power Point yang efektif, sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan

b. Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran utama.

c. Buatlah kerangka utama materi yang akan dipresentasikan

2. Tahapan dan Tips Singkat Bekerja dengan Power Point

a. Bukalah program Power Point di komputer anda

b. Mulailah dengan New file

c. Pilih silde design yang diinginkan

d. Inputlah judul utama materi presentasi yang akan disampaikan pada slide pertama

e. Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya)

f. Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara berurut pada slide-slide berikutnya

g. Anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan menggunakan fasilitas shapes dan clip art yang telah tersedia pada menu insert

h. Melalui menu insert, anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture, sound, movie). Untuk dapat mengimput picture, sound, movie anda harus lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang anda gunakan.

i. Tampilan Template / background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten.

j. Jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif) seperti Arial, Tahoma, Cilibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman, Century, Courier, atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan semacamnya . Jenis huruf hendaknya konsisten.

k. Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan minimal 18 pt (misalnya: 32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub judul, 22 pt sub sub judul, dst).

l. Bila menggunakan Bullet hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide.

m. Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindarimenggunakan lebih dari tiga macam warna.

n. Gunakan Visualisai (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (Kalau bisa divisualisasikan kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi distraktor.

o. Hindari menggunakan lebih dari 25 kata dalam satu slide

3. Teknik Presentasi

a. Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.

b. Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi.

c. Lakukan kontak mata dengan pendengar.

d. Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.

e. Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.

f. Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.

g. Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan.

h. Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada: isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)

BAB III

KESIMPULAN

Pada dasarnya sarana pendidikan yang memadai dapat membantu dalam proses pendidikan lebih baik sehingga media memiliki peranan yang penting dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Tapi dalam prosesnya di lapangan metode juga cukup berpengaruh sehingga perlu disesuaikan antara media dan metode yang digunakan agar proses belajar yang mudah dapat dilakukan oleh peserta didik.

Selain menguasai Teknik Mengajar guru juga di tuntut untuk memahami tentang teknologi, karena sesuai dengan kemajuan teknologi guru harus menggunakan teknologi tersebut sebagai media pengajaran.

Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Powerpoint

Jamaludin, Rozinah. Multimedia dalam Pendidikan. 2005. Prin-AD SDN. BHD. Kuala Lumpur

M. Suyanto. Multimedia (Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing). Andi Offset. 2003. Surabaya

Soedijarto. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Gramedia. Jakarta. 2008