Rabu, 28 September 2011

Atlit Kempo Kukar Dipersiapkan Ikuti


Seleksi Pra PON


TENGGARONG, Atlit berprestasi untuk cabang olah raga Kempo Kutai Kartanegara mulai dipersiapkan untuk mengikuti seleksi Pra PON XVIII yang rencananya akan digelar Pengda Kempo Provinsi Kaltim, dengan pelaksanaan di Makasar sekitar bulan Juli 2011 mendatang. Hal itu sebagaimana dikemukakan Pelatih Kempo Pengkab cabor Kukar, Rustam Effendi saat dikonfirmasi Poskota Kaltim di Sekretariat KONI Kukar, Selasa (1/3) kemarin.
"Menurut rancangan, akan diajukan sekitar 10 atlit Kempo Kukar ke Pengda Kempo Provinsi Kalimantan Timur guna mengikuti seleksi Pra PON XVIII di Makasar Juli mendatang," kata Rustam Effendi.
Dalam kesempatan itupun, diakui oleh Rustam Effendi dari Kelas Embu pasangan Putra dan Putri, Kelas Randori perorangan serta beregu putra dan putri. Jika nantinya terpilih dalam sleksi Pra PON di Makasar serta dipercaya membela Kontingan Provinsi Kalimantan Timur dalam PON XVIII di Provinsi Riau nanti. Maka atlit Kempo yang terpih, jelas akan siap mendukung program KONI Provinsi Kaltim yang siap mempertahankan minimal Predikat Juara III PON XVIII dan maksimal Predikat Juara V, sebagaimana yang diraih kotingen Kaltim saat PON XVII di Kalimantan Timur. Sebagaimana amanah yang disampaikan Ketua KONi Provinsi Kaltim Harbiansyah melalui Wakil Ketua Hermain Okol saat pembukaan Musorkalub KONI Kutai Kartanegara beberapa waktu yang lalu.
"Yang jelas kami dari Kempo, yang nantinya masuk dalam kontingen Kaltim dalam PON XVIII tahun 2012 di Riau. Jelas siap mendukung program pencapaian predikat Juara III bagi kotingan Provinsi Kalimantan Timur," ujar Rustam Effendi.
Meskipun begitu, ada juga berbagai kendala yang dihadapi. Diantaranya untuk atlit Kempo yang berprestasi dan membela Kaltim saat PON XVII serta Porprov Kaltim keIV di Kota Bontang atas nama kotingen Kukar. Bisa jadi umurnya sudah melawati masanya saat PON XVIII tahun 2012 di Provinsi Riau digelar. Namun ia, tetap optimis pembinaan peremajaan atlit Kempo berprestasi Kutai Kartanegara terus berkelanjutan.
Saat disinggung, daerah mana yang nantinya bakal menjadi lawan berat kotingen Kalimantan Timur, untuk cabang olah raga Kempo saat PON XVIII di Riau mendatang. Dikatakan Rustam Effendi berdasarkan pelaksanaan kejurnas Kempo tahun 2009 di Provinsi Bali, ada tiga daerah yang memiliki atlit Kempo potensial.
"Sesuai Kejurnas Kempo di Bali belum lama ini, ada tiga daerah yang memiliki atlit bagus. Dan nantinya perlu diwaspadai oleh kotingen Kempo Kaltim saat PON XVIII di Riau. Yakni kotingen dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatra Barat. Tapi kami yakin kotingen Kempo Kaltim bakal memberikan prestasi terbaik, serta bisa mendulang emas yang signifikan saat PON XVII Riau digelar," lanjut Rustam Effendi.dp

SEJARAH SINGKAT SHORINJI KEMPO

SEJARAH SINGKAT SHORINJI KEMPO


Shorinji Kempo ditemukan di Jepang pada tahun 1947 oleh Doshin So. Tetapi awal mula sejarahnya dapat di pastikan bermula dari India sekitar 5000 tahun yang lalu, dimana tehnik beladiri fisik berkembang dan menyebar bersama ajaran Budha yang saat itu masuk ke daratan Cina, dan mengakar di Biara Shaolin. Tehnik Kempo mulai dipelajari dan dipakai oleh para pendeta di Shaolin untuk melatih tehnik beladiri dan juga dipakai untuk melatih mereka secara spiritual.
Ketakutan akan para pendeta Shaolin yang mahir dalam beladiri/berkelahi, maka pada masa itu kerajaan Cina menghancurkan Biara Shaolin. Tetapi Kempo hidup dan berkembang di sebagian masyarakat secara rahasia, dimana tehnik Kempo dipakai untuk melawan segala jenis kejahatan. Pada masa itulah tumbuh dan berkembang beberapa jenis aliran beladiri yang berasal dari Kempo.
Sebelum Perang Dunia II, penemu Kempo, Doshin So tinggal di Cina. beliau berkesempatan berlatih dari beberapa aliran Kempo yang sudah berkembang. Doshin So dipaksa untuk pulang ke Jepang pada saat Rusia memulai invansinya ke Mansuria. Pengalaman saat Rusia menduduki Cina, menimbulkan inspirasi Doshin So untuk mendedikasikan dirinya untuk membina orang-orang yang mempunyai inginan untuk berbhakti kepada masyarakat dan lingkungannya. Doshin So memakai prinsip - prinsip ajaran Budha pada awalnya. Sementara ajarannya terus berkembang, Doshin So sadar bahwa dengan kata-kata saja tidaklah cukup. Oleh sebab itu beliau mulai mendirikan Dojo yang dipakai sebagai tempat untuk berlatih dan meningkatkan seni bela diri yang beliau pelajari selama ini dan menyatukannya kedalam system yang dikembangkannya sendiri. Dimana dalam hal ini beliau menyatukan/mengkombinasikan antara tehnik fisik dan filosofi beliau (Kongo Zen), maka lahirlah seni bela diri Shorinji Kempo.
Shorinji Kempo berpusat di kota Tadotsu, kota dimana Doshin So mulai mengajarkan Shorinji Kempo. Saat ini tidak kurang dari 1.5 juta anggotanya tersebar diseluruh dunia, yang tergabung dalam WSKO (World Shorinji Kempo Organisation).
Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang. Ketiga pemuda itu adalah Ginanjar Kartasasmita, Indra Kartasasmita dan Uthin Syahraz (alm.) Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Pebruari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan


BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.



BAB II

PEMBAHASAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN


A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar kita dapat memahaminya dengan lebih baik.

Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.

Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.

Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.

Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.

Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.

Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.

1. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

2. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.

a. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi alternatif.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.

C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
• Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.

• Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.

• Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.[4]

D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.

Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah


Selasa, 27 September 2011

INSPIRASI DARI DUNIA OLAHRAGA

1. JULIE MOSS

Setelah berenang sepanjang 2,4 mil, bersepeda 112 mil dan lari marathon 26,2 mil ; Julie Moss berhasil membuktikan keteguhan hatinya. Mahasiswi asal Hawaii yang saat itu berusia 23 tahun, menjalankan triathlon pertamanya sebagai bahan penelitiannya tentang fisiologi. Setelah mempimpin 2 mil sebelum garis akhir Julie mengalami dehidrasi yang hebat dan tubuhnya menjadi lemah. Ia akhirnya merangkak hingga garis akhir dan berhasil menyelesaikan test tersebut.

http://www.youtube.com/watch?v=VbWsQMabczM

2. Derek Redmond

Dalam Olimpiade Barcelona tahun 1992, pelari asal Inggris, Derek Redmon sempat mengalami cedera otor sebelum memulai pertandingan, akibat cedera tersebut ia jatuh 250 meter sebelum garis akhir. Walaupun cedera, ia tetap bersikeras menyelesaikan pertandingan tersebut, dengan dibantu ayahnya, ia berhasil menyelesaikan pertandingan tersebut walaupun didiskualifikasi. Usahanya tidak sia-sia, 65.000 orang yang menyaksikan kegigihannya segera bertepuk tangan saat ia mencapai garis akhir.

http://www.youtube.com/watch?v=HFKpZnok10s




3. Azizulhasni Awang

Pembalap asal Malaysia, Azizulhasni Awang tengah berada dalam putaran terakhir Final Keirin dalam Pertandingan Dunia Track ketika ia mengalami kecelakaan beserta empat pembalap lainnya. Pembalap berusia 23 tahun ini segera bangkit dan mengayuh sepedanya hingga berhasil memjadi juara tiga dalam pertandingan tersebut dengan pinus berukuran 9 inci yang tertancap di betisnya. Begitu tiba di garis finish, ia langsung pingsan sebelum sempat berpindah keluar lapangan.

http://www.youtube.com/watch?v=JBrRj3bW9Gw

4. Tim seluncur Jamaika dalam Olimpiade Musim Dingin 1988

Ketika mendengar Jamaika turut dalam Olimpiade Musim Dingin, semua orang menertawai keputusan negara tropis tersebut. Hal ini terbukti dari penampilan mereka yang sangat amatir dan tidak berhasil menyelesaikan pertandingan karena tabrakan ketera seluncur yang mereka alami. Namun, mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton ketika tim tersebut akhirnya mencapai garis akhir dengan membopong kereta seluncur mereka.






5. Chris Paul

Lima hari sebelum pertandingan basket dimulai, dan sehari setelah bergabung dengan klub Wake Forest, Chris Paul menerima kabar bahwa kakeknya terbunuh dalam sebuah perampokan. Dengan mental yang terguncang akibat kedekata

nnya dengan kakeknya, Ia memutuskan untuk menghormati kakeknya dengan berhasil mencetak 61 poin bagi timnya. Saat ia mendapatkan lemparan bebas setelah mencetak poinnya yang ke-61, ia hanya melemparkan bola dengan sembarangan dan berjalan keluar lapangan menemui ayahnya.