Senin, 31 Maret 2014

KAMPANYE DIALOGIS, EFEKTIFKAH?


Pemilu legislatif tahun ini sangatlah berbeda dengan masa pemilu periode sebelumnya, salah satunya adalah sistem kampanye. Berbeda dengan periode sebelumnya pemilu kali ini banyak para caleg yang melaksanakan kampanye tertutup (dialogis). Seperti yang kita ketahui bersama sistem kampanye terbagi menjadi 2 jenis yaitu, kampanye terbuka dan tertutup. Kampanye terbuka adalah cara suatu parpol atau caleg mengkampanyekan diri di area yang luas dan relatif terbuka dan jumlah masa yang relatif besar. Sedangkan kampanye tertutup atau dialogis adalah sebuah cara suatu parpol atau caleg mengenalkan dirinya di area tertutup atau terbatas dengan jumlah masa relatif sedikit. Pada pemilu legislatif tahun 2014 ini kampanye tertutup lebih dipilih oleh banyak caleg di berbagai daerah, karena lebih murah serta maksud dan tujuan caleg lebih mudah terserap oleh calon pemilih. Selain itu calon pemilih merasa lebih didengar aspirasinya karena dpt menyampaikan secara langsung bertatap muka dengan sang caleg. Namun segala hal memiliki dampak positif dan negatif masing2, berikut hasil penelitian penulis di lapangan.

Dampak positif :

  1. Lebih hemat biaya.
  2. Aspirasi lebih mudah tersampaikan.
  3. Terjadi tatap muka langsung sehingga masyarakat dapat mengenal langsung caleg yg akan mereka dukung.
  4. Calon pemilih dan calon legislatif dapat kenal lebih dekat

Dampak negatif :
  1. Sering terjadi pelanggaran karena terkadang para caleg melaksanakan kampanye tanpa berkoordinasi dengan pihak terkai
  2. Cenderung terjadi money politik.
  3. Kurang pengawasan dari Pihak pengawas Kampanye baik Independent maupun badan resmi.


Apapun dampaknya Kampanye dialogis lebih banyak dipilih oleh para caleg, dan tugas kita sebagai masyarakat dan calon pemilih untuk dapat untuk mengawasi jalannya Pemilu legislatif ini karena pemilu merupakan penentu dari nasib bangsa di beberapa periode mendatang. (FERY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar