Rabu, 23 Maret 2011

KABUPATEN TERKAYA MERANA


Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki banyak Sumber daya alam baik hayati maupun Nonhayati, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Kutai Kartanegara merupakan salah satu kabupaten yang ada di bumi pertiwi dengan penghasilan yang mencapai Rp. 150 Trilyun , sedangkan yang kembali ke kabupaten ini hanya Rp. 4 Trilyun saja. Sungguh miris sekali mengingat dengan anggaran minim itu Kutai Kartanegara harus membangun daerah seluas 27.000 Km2. Dengan 18 Kecamatan yang tersebar di seluruh kabupaten. Tentu saja bukanlah hal mudah untuk menyamaratakan pembangunan di seluruh kabupaten, walau dengan hasil tambang yang besar tidak mengubah semuanya toh semua anggaran diberikan kepada pusat dan hanya sedikit yang kembali. Rakyat hanya menerima efek negative yang sudah pasti secara langsung diterima oleh masyarakat; seperti efek Limbah dan yang terbaru adalah kasus Longsornya tanah dan beberapa rumah warga yang terjadi lantaran aktivitas CV. Sulistya.

Pembangunanpun masih belum merata di Kutai Kartanegara seperti di Tabang, Kenohan, Muara Wis, Muara Munta dan kecamatan hulu lainnya. Mulai dari infrastruktur sampai jalan yang masih berlubang dan rusak parah, bahkan ada karikatur di salah satu Media masa yang menggambarkan pengurangan populasi penduduk karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh jalan yang rusak.

Beberapa isu pun dilancarkan oleh beberapa oknum, yaitu tentang pemekaran Kutai Pesisir. Hal ini dilakukan karena ada beberapa oknum yang menganggap bahwa pembangunan di daerah Kutai Kartaegara tidak merata. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa aksi Demonstrasi yang mendukung Pemekaran Kutai Pesisir, walaupun ada Demonstrasi tandingan yang memiliki masa lebih besar yang menolak Kutai Pesisi karena mereka ingin tetap berada di bawah naungan Sayap sang Lembusuana (Icon Kutai Kartanegara). (FERY)

Tentang Kutai Kartanegara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar